Postingan

Menampilkan postingan dari September 9, 2012

TERAPI MENUNGGU MATI

Gambar
TERAPI MENUNGGU MATI Hari ini adalah hari lain lagi yang ku habiskan dengan menunggu pasien asma di poliklinik paru. Bosan, lelah, dan syukur menjadi satu ku rasakan. Bosan karena setiap hari harus mendekam di poliklinik dengan status tak jelas. Lelah harus bicara panjang lebar tiap mewawancarai pasien. Namun ada rasa bersyukur karena dapat kesempatan belajar secara tidak langsung disini. Melihat bagaimana runtutan kerja dokter muda yang kebagian jaga poli paru mulai dari memanggil pasien, anamnesis, mengukur berat badan dan tekanan darah, hingga mendampingi pasien saat diperiksa dokter spesialis. Kadang aku pun ikut merasakan ketegangan kakak-kakak senior ketika di”nasehati” sang dokter, kebingungan saat ditanya keadaan pasien yang ada di bangsal dengan jumlah yang tak bisa dibilang sedikit, dan ketakutan menghadapi ujian. Sungguh rumit rupanya hidup dokter muda. Wah, aku tak yakin siap menjalani takdir seperti senior-seniorku ini. Sempat terpikir seandainya aku dulu mengambil

ASTHMA ET CAUSA CINTA

Gambar
ASTHMA ET CAUSA CINTA “Ini ada pasien asma satu, nih.” Seru ibu Meta. Ibu perawat yang satu ini tak pernah lupa mengingatkanku jika ada pasien yang didiagnosa penyakit asma sedang mengembalikan statusnya setelah menjalani pemeriksaan. Senang hatiku rasanya mendapatkan tambahan subjek penelitian lagi. Status sebagai mahasiswi FK yang tengah dituntut mengerjakan KTI, mau tak mau membuatku mendekam di Poliklinik Paru RSUD ini. “Iya bu, yang mana pasiennya?” tanyaku sumringah. “Itu tuh ibu yang pakai kacamata, orangnya tinggi.” Sahut bu Meta sambil menunjuk wanita yang dimaksud sedang duduk di bangku pasien menunggu resep obat yang harus dicap sana-sini untuk melegalkannya sebagai resep bagi pemegang ASKES. Dengan tenang ku datangi ibu yang bersangkutan setelah memeriksa nama dan riwayat penyakit beliau di lembaran status. Sekedar memastikan beliau tidak pernah mengalami TBC atau penyakit lain yang mengganggu paru selain asma. Betapa senangnya aku setelah memastikan si ibu